Senin, 04 April 2011

perkembangan media online terhadap perkembangan media cetak

http://www.alveroinstitute.co.cc/2010/06/pengaruh-media-online-terhadap.html

 

PENGARUH MEDIA ONLINE TERHADAP PERKEMBANGAN MEDIA CETAK


Mampukah media cetak bertahan???dengan adanya media online menyambut perkembangan tehknologi yang semakin berkembang.Dan tidak bisa dipungkiri bahwa peranan teknologi berpengaruh besar dalam perkembangan jurnalisme, khususnya media cetak.Alasan utama dari runtuhnya media cetak di negara-negara Barat adalah karena berkembangnya media baru internet. Makin banyak orang di negara-negara Barat mengunjungi media online untuk mendapatkan informasi.Seiring dengan perkembangan teknologi, media cetak juga semakin berkembang. Di tahun 1960 komputer mulai mempengaruhi pertumbuhan media cetak dan di tahun 1970, komputer mulai menggantikan -mesin tik. Teknologi computer-to-plate memungkinkan gambar yang dibuat di komputer bisa langsung tercetak ke mesin pencetak tanpa harus mengubahnya ke bentuk film. Teknologi internet juga menghemat waktu dalam hal penerbitan buku, contohnya saja adalah keberadaan electronic commerce. Teknologi ini membuat kita bisa membeli dan menjual barang melalui online.
Dengan perkembangan media online,membawa dampak yang kurang baik untuk media cetak. Seperti dikutip dari Antara, industri media cetak di Arab Saudi sedang menghadapi tantangan yang berat akibat anjloknya pemasukan dari iklan. Kini masyarakat cenderung beralih pada berita berbasis web karena surat kabar online lebih murah serta menyajikan informasi yang lebih real time. Sedangkan koran, informasi yang didapat dari koran baru bisa dibaca minimal sehari setelah peristiwa berlangsung.Saat ini, Arab Saudi memiliki sekitar 13 surat kabar dan lebih dari 30 koran online. Hal ini juga ditambah dengan maraknya citizen journalism lokal, di mana setiap orang bebas memberikan informasi dan opininya seperti lewat blog pribadi.Jamil Al-Diyabi, Pemimpin Redaksi surat kabar Al-Hayat, menyebutkan bahwa industri media cetak bagaikan ‘orang sakit’ dalam menghadapi sejumlah tantangan termasuk dari citizen journalism yang juga sudah terbukti menjadi sumber informasi bagi media cetak. "Ini wujud jurnalisme baru yang menunjukkan bahwa publik mampu langsung merespon apa yang berdampak pada mereka dan lingkungan mereka," ujar Al-Diyabi. Sejumlah wartawan media cetak ternyata juga mulai melirik kesempatan menjadi kontributor media online. Tidak jarang juga mereka sering mengecek dulu berita di media online sebelum ia menurunkan berita yang ditulisnya. Faktor usia pun menjadi salah satu pemicu mengapa berita di web lebih banyak dinikmati daripada surat kabar. Generasi muda lebih menyukai media online yang terlihat lebih modern dibanding media cetak yang dipilih oleh generasi tua. “Maka dari itu media cetak harus lebih interaktif agar pembacanya bisa dilibatkan,” sambung Al-Diyabi. Namun menurut Al-Diyabi, ada satu hal yang menjadi ciri khas surat kabar yang tidak bisa dimiliki media online yaitu opini kolumnis. "Hanya kolumnis yang membuat surat kabar mampu bersaing, sehingga walapun tinggi bayarannya, surat kabar memerlukan seorang kolumnis vokal dan kritis,” paparnya.
Pendapat ini dibenarkan oleh Profesor media di Universitas King Abdul Aziz, Dr. Saud Khatib. Ia juga mengungkapkan bahwa web komunitas atau jejaring sosial juga bisa menjadi pesaing media cetak, seperti Facebook, Twitter atau Myspace.
"Koran berbasis internet menyampaikan pesan pada koran cetak lokal untuk berubah dan bergerak cepat karena koran online juga semakin ekslusif, " sebut Khatib.
Terlepas dari semua itu, Innovation Development Manager PT. Mobee Indonesia (salah satu penyedia layanan mobile media di Indonesia-red) Kusuma Andrianto pernah menyatakan bahwa media massa apapun yang baru lahir, tidak akan pernah bisa menggeser media-media yang sudah ada sebelumnya.“Nyatanya sampai saat ini semua media massa itu masih ada, ‘kan? Bahkan media massa pertama, koran, masih laku-laku saja di pasaran. Pendengar radio pun masih ada saat televisi muncul. Kehadiran mobile media saat ini saya rasa juga tidak akan mengurangi jumlah pengguna internet di dunia,” jelas Andri.
Namun,dengan perkembangan media online yang semakin digemari masyarakat seluruh dunia ,media cetak masih tetap optimis dan akan terus bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar